Buku setebal 500 lebih ini akhirnya saya selesaikan. Daya tariknya tentu pada sinopsis yang membuat saya penasaran. Dan, batas rasa penasaran itu tak lebih dari 200 halaman.
Hanya ada 2 versi Babad Tanah Jawi yang dianggap orisinal dan berbobot oleh para sejarawan; versi Mainsma(terbit 1874) dan W.L. Olthof (terbit 1941)
Masih ingat Para Priyayi, kisah tentang keluarga sastrodarsono dari Wanagalih? Dalam Novel ini kisah keluarga Sastrodarsono berlanjutdengan kehidupan Harimurti Sulistianingsih bersama anak tunggalnya.